Home | Sitemap | Login

   

Peatland News

Title: Workshop
Date: 29-Aug-2002
Category: Indonesia-Workshop & Seminar


LATAR BELAKANG


Indonesia memiliki luas lahan gambut yang terbesar di wilayah tropis. Di satu sisi, luasan lahan gambut tersebut merupakan kekayaan yang sangat bernilai bagi bangsa Indonesia, tetapi disisi lain, sayangnya, baru sedikit pengetahuan yang kita miliki mengenai komposisi dan struktur tegakan diatasnya serta komponen yang terkandung di dalam gambut itu sendiri. Disamping menjadi sumber kesejahteraan bagi penduduk disekitarnya, salah satu fungsi dari lahan gambut adalah kemampuannya untuk memberikan "jasa lingkungan", diantaranya dalam menyimpan karbon. Sampai saat ini, beberapa model telah dikembangkan untuk menghitung kandungan karbon di hutan dan lahan gambut. Workshop ini diharapkan dapat mengulas berbagai metoda yang mungkin dapat diterapkan di tingkat masyarakat, dalam kaitannya dengan perolehan alternatif pendapatan bagi masyarakat.

Beberapa prinsip yang mendasari perlunya workshop ini, antara lain adalah kenyataan bahwa kondisi ekonomi, sosial, ekologis serta kebijakan yang ada di tingkat masyarakat akan mempengaruhi bentuk dari proses identifikasi metoda pemantauan karbon yang memadai, dan akan dilakukan oleh proyek ini. Proses identifikasi juga akan dilakukan dengan mengkaji dan menerapkan beberapa inisiatif kegiatan sejenis yang pernah dilakukan di lokasi lain.

Pendekatan Arus Bawah

Kerangka kerja umum untuk Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) sebenarnya masih sedang dikembangkan pada tingkat internasional. Meskipun demikian, terdapat sejumlah kelenturan yang dapat digunakan untuk mendesain pelaksanaan mekanisme tersebut, yang sesuai dengan kondisi setempat. Proyek Perubahan Iklim, Hutan dan Lahan Gambut di Indonesia (CCFPI) akan memanfaatkan kelenturan tersebut untuk mengembangkan suatu sistem pemantauan karbon yang didasarkan pada kondisi setempat dan bisa dilakukan di tingkat lapangan, terutama oleh masyarakat dan/atau organisasi setempat.

Pendekatan arus bawah memiliki beberapa keuntungan, seperti:

  1. Memacu masyarakat, pemerintahan daerah, sektor swasta serta LSM setempat untuk menangani seluruh tahapan pelaksananaan proses pengukuran karbon. Semakin banyak keterlibatan para pelaku setempat dalam seluruh tahapan implementasi, maka semakin besar kesempatan kegiatan proyek untuk dapat terlaksana, dimana hasilnya akan lebih berkelanjutan dan dapat diterapkan di lokasi lain;
  2. Keterlibatan masyarakat akan memberikan nilai yang lebih efektif ditinjau dari sisi pembiayaan. Hal ini akan menjadi penting terutama jika diingat bahwa biaya untuk unit Certified Emition Reduction (CER) di pasaran internasional kemungkinan akan rendah, dan oleh karena itu menjadi penting untuk menekan biaya transaksi pada proyek-proyek CDM.

Pelajaran dari Pengalaman Terdahulu

Secara global, berbagai kegiatan telah dilaksanakan yang terkait dengan proyek karbon pada sektor Land Use and Land Use Change (LULUCF). Menyadari pentingnya prinsip-prinsip pendekatan arus bawah tersebut diatas, workshop ini juga akan dijadikan sarana untuk memaparkan pendekatan yang akan diambil oleh Proyek CCFPI.

Idealnya, pengalaman-pengalaman yang ada akan dipaparkan dalam workshop ini oleh mereka yang terlibat langsung dalam pengukuran karbon di lapangan.

SASARAN
Sasaran utama dari workshop ini adalah untuk mengembangkan suatu metoda yang sederhana bagi pengukuran persediaan karbon (carbon stocks) di lapangan. Metoda tersebut diharapkan dapat memenuhi standar verifikasi bagi CDM, yang diterapkan untuk menentukan perolehan karbon yang nyata dan terukur di lokasi kegiatan. Diharapkan bahwa metoda tersebut juga dapat dengan mudah dilakukan oleh pelaksana kegiatan di lapangan, dengan dukungan teknis dari proyek.

Metoda pengukuran yang diadopsi oleh proyek ini akan dipadukan kedalam kerangka kerja proyek yang lebih luas, yang merupakan dasar dari penambahan karbon serta keuntungan lingkungan lainnya yang diperoleh dari berbagai kegiatan yang terkait dengan perolehan mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan. Metoda yang diadopsi tersebut kemudian akan diperbaiki dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, setelah workshop tersebut dilaksanakan.

KELUARAN

Beberapa keluaran yang diharapkan dari workshop ini adalah :

  1. Metoda untuk menentukan perolehan karbon yang nyata dan terukur di lokasi kegiatan;
  2. Sejumlah orang di setiap lokasi kegiatan yang mampu terlibat dalam kegiatan pengukuran karbon di tingkat lapangan;
  3. Suatu rencana kerja mengenai kegiatan pengukuran karbon di setiap lokasi kegiatan;
  4. Kriteria dan indikator awal mengenai pembangunan berkelanjutan, yang kemudian akan dikaji ulang di lapangan;
  5. Prosiding hasil lokakarya (memuat materi yang dibahas dalam lokakarya).

MEKANISME PELAKSANAAN

Pada pelaksanaannya, workshop ini sedapat mungkin akan melibatkan seluruh pembicara dan peserta yang hadir untuk dapat memberikan sumbangan berdasarkan pengalaman masing-masing. Beberapa diskusi kelompok dan diskusi pleno akan disediakan untuk memastikan bahwa para peserta dapat berkomunikasi dengan memadai. Para pembicara diharapkan dapat memberikan masukan awal sesuai dengan topik yang disediakan, sebagai bahan awal untuk diskusi.

WAKTU DAN TEMPAT

Workshop dilaksanakan pada tanggal 5 - 7 Agustus 2002, bertempat di Hotel Pangrango, Jalan Gunung Gede, Bogor.

PESERTA

Untuk menjaga efektifitas arus pembicaraan, peserta workshop ini dibatasi sebanyak 40 orang saja. Peserta merupakan perwakilan dari para pelaku sebagai berikut:

  1. Para pendamping masyarakat yang telah memiliki pengalaman di lapangan dan memiliki pengertian yang memadai mengenai situasi ekologis dan sosial di lokasi proyek, dan akan terlibat secara langsung dalam kegiatan pengukuran karbon di lapangan;
  2. Para mitra kerja di tingkat propinsi;
  3. Aparat pemerintah Kabupaten atau Propinsi;
  4. Focal Point untuk Perubahan Iklim di Indonesia;
  5. Para praktisi dan akademisi dibidang pengukuran karbon dan perubahan iklim;
  6. LSM yang bergerak atau memiliki perhatian dibidang pengukuran karbon dan perubahan iklim.

NARA SUMBER

Sejumlah nara sumber yang diundang memberikan pengayaan mengenai metoda pengukuran karbon. Nara sumber berasal dari Indonesia dengan tambahan dari University of Waterloo dan Canadian Forest Service, Kanada.

PELAKSANA

Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia (CCFPI). Dilaksanakan oleh Wetlands International - Indonesia Programme (WI-IP) bekerjasama dengan Wildlife Habitat Canada (WHC), dengan dukungan dana dari Canadian International Development Agency (CIDA).

 



[ Back ] [ Print Friendly ]